Suku Asmat alami penderitaan Campak dan Gizi Buruk Indonesia
lagi-lagi dilanda musibah. Belum selesai
dengan persoalan wabah Difteri, kini kembali muncul persoalan baru, yaitu persoalan
Campak dan Gizi Buruk Suku Asmat. Seperti yang diketahui, campak merupakan
infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan bersifat
sangat menular. Sedangkan gizi buruk adalah kondisi di mana tubuh mengalami
kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama. Penyakit ini biasanya dialami
karena tubuh tidak memperoleh asupan gizi yang cukup.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK),
jurusan Kedokteran semester satu, Danu Pratama Lesmana menuturkan, tragedi ini
seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan khususnya masyarakat
Indonesia. “Terjadinya wabah ini masyrakat harus bisa belajar bahwa hidup sehat
dan menjaga kebersihan itu penting agar tubuh terhindar dari segala macam
penyaki. Ini juga seharusnya pembelajaran bagi pemerintah agar pemerintah bisa
lebih baik lagi dalam menyosialisasikan tentang pentingnya hidup sehat,”
ungkapnya.
Mahasiswa FKIK, jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas)
semester satu, Muan Fadhilah menerangkan, seharusnya pemerintah memberikan
pelayanan kesehatan yang cukup baik terhadap warga Suku Asmat. Ia juga
menceritakan, awalnya pemerintah ingin memberikan pelayanan kesehatan terhadap Suku
Asmat. Namun dengan kondisi yang tidak memungkinkan dan tidak adanya alat
transportasi untuk menuju pemukiman Suku Asmat. Muan berpendapat, usul Presiden
Jokowi untuk memindahkan warga Suku Asmat ke kota agar mendapat pelayanan
kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau tidak akan semudah itu. Pasalnya dari
adat istiadat dan lain-lainnya sangat berbeda. “Seharusnya tingkat kepedulian
pemerintah terhadap Suku Asmat harus ditingkatkan lagi, bayangkan saja jika
keluarga kita adalah salah satu dari mereka, pasti sedih sekali,” katanya. Ia berpesan, agar pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia untuk
bisa lebih peduli dengan kejadian seperti ini. “Tak lupa juga untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan, karena itu merupakan dua hal yang penting,” tutupnya. (Anggara Purissta Putra) |